PALEMBANG, GESAHKITA COM–Indonesia dengan keragaman suku dan budaya banyak menyimpan identitas tersendiri di daerah dengan hamparan ratusan pulau pulau seluruh Nusantara. Salah satu Identitas tersebut misalnya termasuk dengan nama, baik itu gelar, suku atau yang lainnya.
Ketika mendengar nama Nyimas Nadila Nursyafira, bagi orang Palembang atau masyarakat yang pernah cukup lama bergaul dengan orang Palembang pasti sudah bisa menebak bahwa nama berawalan dengan ‘Nyimas’ tersebut pastinya sangat kental dengan keturunan atau zuriat Palembang.
Meski diakui sebutan nama depan yang ada pada Zuriat Palembang itu lebih ke Bangso atau turun secara alami dari orang tua karena keturunan, lantas apa hubungan dengan sosok Nyimas Nadila Nursyafira yang berhasil Tim Media LamanQu Coorporation wawancara kali ini?
Nah tentu tidak banyak yang mengetahui tentang perempuan muda berbakat serta berparas ayu yang secara alami juga memperoleh nama Nyimas dimuka nama nya ini, namun tidak begitu asing bagi anak seusia dia yang pernah bersekolah di Sekolah Dasar Al Furqon Palembang dan SMP dan SMA Internasional Kesuma Bangsa Palembang.
Karena Putri ke tiga dari empat bersaudara dari Politisi H M Umar Halim selalu menonjol di sekolahnya dan itu bukan hal rahasia.
Dengan peluang waktu sangat sempit Tim Media mencoba mengeksplorasi di diri Vira sapaan akrabnya ini, karena nama nya ini sempat menjadi perbincangan dalam sebuah acara peluncuran Zafir Laboratorium Klinik beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut tampak aurah tergambar pun tidak bisa ditutupi saat perempuan muda itu melangkah pelan dan mendekati tali pita yang sudah terbentang lalu dengan santun juga sebuah nampan dihiasi disuguhkan ke dia, dengan wibawah yang terpancar juga semua mata tertuju pada nya saat ujung pita dia potong lalu sontak saja tepukan membikin ramai suasana.
Tim media disambut begitu ramah di tempat nya di seputar kawasan jalan veteran Palembang, Selasa, (16/11/2021).
Vira Umar nama selalu dipanggil dalam lingkungan rekan bisnis nya itu, menuturkan akan lakon yang ia perankan saat ini, bak pepatah menyelam sambil minum air, yakni satu sisi dirinya tercatat sebagai seorang Mahasiswi sementara sisi yang berbeda pada bahu muda perempuan berambut panjang ini dituntut untuk mengatur jalan operasional usaha keluarga.
Bagi kita melihat apa yang tampak di diri Vira yang juga ia sebutkan untuk menghilangkan penatnya suka menonton film ini, adalah sebuah ide yang semestinya kita contoh sebagai masyarakat berfikiran moderen bahwa berkuliah untuk menimbah ilmu lalu dipraktikan langsung.
Sementara, tidak terhitung berapa prosentase nya bahwa banyak nya mahasiswa di Indonesia menunggu tamat kuliah baru la dipraktikan.
Namun meski begitu, Vira yang ia mengakui dirinya ternyata penyuka musik meski hanya sebatas penikmat, aktif juga di organisasi kampus nya yang ia sebutkan bernama UI Music Fair (UMF) dan BSO Band.
Dia pun berbicara manfaat berorganisasi dan menuturkan bahwa disana katanya dia bisa belajar Team Work, kemudian masuk ke bagian Internal disitu dia mengetahui bagaimana menyatukan semua yang memiliki karakteristik yang berbeda.
Vira dalam perbincangan singkat tersebut, mengaku dibesarkan dilingkungan keluarga yang mengedepankan disiplin namun dengan dasar kesenangan juga jika kegiatan olahraga basket dan Badminton di SMA nya dulu sempat dia mampu memaknai suportivitas secara pribadi, sehingga dia secara tidak disengaja pula telah menyiapkan diri bagaimana lingkungan di luar keluarga nya kelak akan banyak nanti nya bakal berhadapan dengan namanya bagaimana menerima kenyataan kenyataan apa itu kekurangan dan kelebihan.
Perbincangan pun mengalir pada pertanyaan terkait gender yang dengan tidak ditutupi juga kita mempertanyakan langsung “ Enak tidak dengan posisi Vira saat ini ditengah saudara cowok cowok?
Seperti diketahui di kultur masyarakat Palembang ini kental dengan warna Melayu yang mana hal hal mengurus rumah bagi masyarakat Palembang sepertinya anak perempuan harus bisa.
Namun disisi lain ketika urusan dan hal yang berat berat diluar sana perempuan hanya dibutuhkan sebagai media berkonsultasi melihat sesuatu dengan mungkin juga termasuk rasa dan estetika.
Dan yang tergambar di diri perempuan yang saat ini sedang kuliah jurusan Akuntansi Universitas Indonesia dan mengambil progarm Double Degree Sydney Australia ini, tidak banyak mempermasalhkan hal tersebut.
Maka dengan cerdas juga dia memainkan kombinasi nya, bahwa benar Sebagai bagian dari Zuriat Palembang, dan berfikir maju dengan lompatan lompatan yang terukur seperti apa sesuatu itu bakal terjadi dalam hitungan puluhan tahun ke depan.
Malahan lagi dia menikmati hal itu, mengurus rumah serta mengurus 3 (tiga ) usaha sekaligus. Dan itu pun Vira tidak merasa terbebani, karena yang selalu diingat, bahwa Sang Papa selalu menegaskan untuk selalu serius dengan segala sesuatu yang diemban.
Menukangi Usaha Bidang Kesehatan
Dengan bahasa Palembang Vira mengatakan, “Kalu baso kito tu e uji Papa dan kakak awak cewek kito dak boleh enyek enyek..” cetus nya dengan gaya bercanda hal itu saat ditanyakan ke dia apa yang sering diwanti wanti oleh Kakak termasuk Papa nya.
Kemudian ditanya ke lagi mengapa lebih tertarik ke usaha bidang Pelayanan Kesehatan, menurut nya, selain memang Mama nya semenjak tahun 1993 sudah menjalankan Usaha Apotik keluarga, maka di masa pandemi Covid 19 fasilitas kesehatan serta kebutuhan kesehatan masyarakat sepertinya makin meningkat maka untuk mencari perimbangan bagi masyarakat keluarga nya memutuskan bahwa perlunya adanya usaha sebagai penyeimbang baik itru secara harga maupun juga pelayanan.
“Dengan begitu masyarakat terbantukan dengan biaya yang tidak begitu mahal serta banyak nya pasien yang membutuhkan jasa pemeriksaan maka kasihan mereka menunggu terlalu lama maka dengan hadirnya jasa Laboratorium kita hadikan di Kota Palembang dapat membantu masyarakat yang membutuhkan jasa dari kita, “tandasnya.
Dibawah ini usaha yang saat ini ditangani Nyimas Nadila Nursyafira yaitu: Zafir Laboratorium Klinik, Apotik Indah Medika, Syafira Indah Medika Klinik.(**)
teks : fandi
Editor: Arjeli Sy Jr