BIARKAN MUSI TETAP MENGALIR (1)
Oleh Amanda Maida Lamhati
Biarkan musi tetap mengalir dari kelok-kelok Batanghari Sembilan hingga ke Mukha Upang
karena kami adalah dua juta rakyat yang setia menggapai harapan pada dua pilar ampera
yang tegak membentang
di wanua Dhapunta Hyang Sidhayatra negeri Balaputra Dewa negerinya Sultan Mahmud Badaruddin Dua
Biarkan musi tetap mengalir
dari lembah bukit barisan hingga Bukit Seguntang bersama laju perahu kajang lagenda puyang tapi riak arusnya takkan pernah menenggelamkan rum rakit di tepinya
karena kami adalah dua juta rakyat yang setia menyulam benang emas pada kain songket dan jumputan
Biarkan musi tetap mengalir
dari masa ke masa dari Raden Hanan hingga Romi Herton
bersama angin,
menebar aroma pempek, dan pindang
nyalakan api semangat yang tak pernah padam karena kami adalah dua juta rakyat yang setia
bergandeng tangan meraih bintang
di langit Palembang
Biarkan musi tetap mengalir di negeri nan elok.
yang terbangun dari peradaban madani negeri yang aman dan sejahtera
Palembang, 27 Mei 2014

BIARKAN MUSI TETAP MENGALIR (2)
(Sajak Buat Sang Pejuang)
Oleh Amanda Maida Lamhati
Sekalipun langit Palembang terbelah Biarkan Musi tetap mengalir Dari ujung kaki hingga ujung kepala menjadi air mata yang menangisi duka kita yang mengental dalam kepalan semangat untuk terus melangkah
Terus tegakkan kepala karena petarung sejati tidak pernah mengenal kata “menyerah”
Sekali lancung ke depan pantang surut ke belakang
Sekali layar terkembang pantang kemudi putar haluan
Sekalipun langit Palembang menumpahkan darah hitam
Biarkan Musi tetap mengalir membasahi jiwa yang kering basuh dendam kesumat para pecundang karena kita adalah pejuang karena kita tetaplah pemenang
Bukit Besar 17 Juni 2014
BIARKAN MUSI TETAP MENGALIR (3)
(Sajak Buat Sang Pejuang)
Oleh Amanda Maida Lamhati
Langit Palembang pun terbelah
Tapi Musi akan tetap mengalir
Bulan terluka Di antara tiang-tiang kokoh Jembatan Ampera setiap denyut nadi memancarkan asa untuk tetap tegak sebagai laki-laki perkasa Senyummu yang aku kenal adalah kekuatan dahsyat yang lahir dari sebuah semangat membara Cahayanya masih tetap ada menerangi pekatnya duka kita
Maka ketika bulan terluka
Bukit Besar, 20 Juni 2014