CATATAN SEORANG GURU DI SUATU PAGI
Oleh Amanda Maida Lamhati
Dalam pagi yang berselimut kabut,
Angin mengalir menyelisir
di bawah ruang kulit
terdekap dalam senyap
Aku berjalan
di antara gedung-gedung tua yang selalu bercerita tentang harapan dan impian.
Di dalam gedung-gedung tua itu episode-episode opera telah digelar
ekspresi-ekspresi wajah telah diperankan
wajah penuh senyum sumringah
wajah amarah yang dibalut cinta.
Memasuki salah satu gedung tua,
Aku berkaca pada sebuah papan yang mulai buram melihat bayang wajah mudaku dan wajah-wajah belia anak didikku yang riuh.
Dalam keriangan dan kenakalan keremajaannya wajah-wajah belia yang selalu hinggap di kelopak mataku
berlari-lari dari satu ruang bagai burung kutilang ke ruang lain
melompat-lompat dari dahan pinus, flamboyan dan akasia Lalu menghilang dibalik bougenvile yang selalu merekah
https://youtu.be/aUIXyCpjaXI
Dalam putaran waktu
seperti roda kereta yang bergerak semakin jauh
kulepas engkau mengejar impianmu
dan kadang engkau tak kutemukan lagi
Kesahduan pagi yang berselimut kabut
telah mengirim kerinduan pada masa mudaku
pada gedung-gedung tua itu pada wajah-wajah belia anak-anak didikku
pada cintaku yang tak pernah berakhir.
Palembang, September 2009