Potongan Syair, “Sang Guru” Karya Khalil Gibran Versi Bahasa Indonesia
JAKARTA, GESAHKITA COM—-
LALU seorang pria angkat bicara, Guru terangkanlah kini kepada kami Tentang mengenal diri Pribadi.
Dan tuturnya berbunyi, Diam-diam dalam keheningan, hatimu sudah tahu Segala rahasia hari serta malam.
Namun telingamu masih rindu Mendengar pengetahuan batin bersuara.
Kau dambakan bentuk kata-kata untuk makna yang selama ini kau pahami dalam rasa
Kau ingin meraba dengan sentuhan panca indra, Wujud tridimensi dunia mimpi
Dan seyogyanya lah demikian keinginan. Sumber tersembunyi dari percikan jiwamu, Harus menyembul dan mengalir ke muara Gemercik menuju arah di samudra:
Sehingga harta terpendam, di alas tanpa batas jiwamu Terbuka mata di hadapan penglihatan mu
Namun janganlah harta yang rahasia itu kau timbang dengan timbangan
Dan jangan kau duga dengan galah atau kau ukur dengan pita ukuran.
Sebab diri pribadi adalah samudra tanpa batas. Tanpa alas.
Jangan kau berkata, “Aku menemukan kebenaran.” Lebih baik merasa. “Aku menemukan sebagian kebenaran.
Jangan kau ucapkan, “Aku menemukan jalan jiwa.” Lebih baik bisikkan. “Aku menemukan sesosok jiwa, yang berjalan di jalanku.”
Oleh sebab sang jiwa berjalan di segala jalan
Dia tidak berjalan menurut garis lempang Tiada pula tambah liar bagai ilalang
Sesungguhnya sang jiwa membuka kelopaknya, Laksana sekuntum teratai yang bermahkota bagaikan Beribu-ribu daun bunga.