JAKARTA, GESAHKITA COM–Salah satu kewajiban yang dijalankan umat Islam adalah puasa. Namun, sebelum memutuskan apakah ibu hamil berpuasa atau tidak, alangkah baiknya memperhatikan beberapa hal dalam sudut pandang kesehatan. Namun Allah lebih mengetahui yang terbaik karena juga puasa rukun islam ke tiga.
Waktu yang rentan saat ibu hamil muda disarankan untuk tidak berpuasa adalah pada trimester pertama dan trimester terakhir masa kehamilan. Karena pada trimester pertama, tubuh ibu masih beradaptasi dengan keberadaan janin.
Perubahan hormon, rasa mual, dan muntah masih sering dialami pada trimester pertama. Apabila ibu memaksakan puasa pada masa ini, ibu hamil akan rentan dehidrasi dan kekurangan asupan bagi janin. Hal ini tentu berbahaya karena pertumbuhan janin dapat terhambat.
Sedangkan pada trimester akhir, janin masih terus berkembang menyempurnakan organ-organ penting, sehingga disarankan ibu hamil tetap makan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Di samping itu, saat trimester akhir, kelahiran janin bisa terjadi kapan saja dan ibu hamil diharapkan memiliki tenaga yang cukup untuk melahirkan. Untuk itu, memenuhi kebutuhan gizi sangatlah penting.
Pada trimester kedua, ibu hamil sudah mulai nyaman dengan kehamilannya. Morning sickness sudah berkurang dan ibu sudah dapat beradaptasi dengan keberadaan janin. Pada masa ini ibu hamil boleh berpuasa, tetapi harus tetap memperhatikan asupan gizinya apakah sudah cukup atau belum, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Risiko Ibu Hamil Berpuasa
Penelitian pada tahun 2004 di salah satu rumah sakit di Tehran, Iran, menyatakan ibu hamil yang sedang dalam masa trimester pertama dan berpuasa memiliki risiko 1,5 kali lebih besar nantinya melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg). Hal ini bisa disebabkan kurangnya asupan gizi ke janin, padahal pada trimester pertama dibutuhkan tambahan kalori kurang lebih 180 kalori per harinya untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.
Tips Puasa Saat Hamil
Apabila ibu merasa cukup kuat dan merasa sehat untuk berpuasa, maka ibu diperbolehkan untuk berpuasa. Tetapi ada beberapa hal yang harus dipersiapkan jika ibu hamil ingin berpuasa:
- Selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan langganan Anda. Periksakan terlebih dahulu apakah terdapat komplikasi kehamilan yang dapat bertambah parah jika ibu berpuasa (seperti anemia dan diabetes gestasional). Bagi ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan, konsultasikan terlebih dahulu rencana Anda untuk berpuasa dengan dokter atau bidan.
- Jika ibu hamil terbiasa mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak (baik dari soda, kopi, teh, dan cokelat) cobalah kurangi sedikit-sedikit asupan kafein sebelum memulai masa puasa. Ini dapat mencegah Anda dari sakit kepala yang diakibatkan karena “sakau” tidak mengonsumsi kafein. Saat hamil, konsumsi kafein maksimal yang dianjurkan adalah 200 mg atau setara dengan dua cangkir kopi instan.
- Jika ibu hamil masih tetap bekerja selama berpuasa, komunikasikan keadaan Anda dengan orang-orang di tempat kerja Anda. Ibu hamil yang berpuasa rentan mengalami kekurangan asupan gizi selama berpuasa. Jika aktivitasnya masih cenderung berat, maka kekurangan zat gizi semakin tinggi risikonya.
- Cobalah untuk membuat diari makanan. Ibu hamil dapat mencatat apa saja makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dengan cara ini, ibu hamil dapat menghitung berapa jumlah asupan kalori per hari sehingga dapat mencegah terjadinya kekurangan asupan.
Saat Ibu Hamil yang Berpuasa Harus ke Dokter
- Apabila kenaikan berat badan ibu hamil tidak sesuai dengan yang seharusnya. Kenaikan berat badan yang kurang dari seharusnya dapat dikarenakan kurangnya asupan gizi selama puasa. Segeralah periksakan ke dokter jika Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
- Ibu hamil merasa sangat haus, buang air kecil tidak sebanyak biasanya, dan urin berubah warna menjadi pekat dan berbau menyengat. Ini merupakan tanda dehidrasi dan membuat ibu hamil rentan terkena infeksi saluran kemih.
- Jika ibu hamil tiba-tiba sakit kepala, demam, serta mengalami rasa sakit yang tidak biasa.
- Saat ibu hamil merasa mual, lemas, dan mulai muntah-muntah. Jika Anda merasa lelah meskipun sudah beristirahat, Anda bisa membatalkan puasa Anda dengan minum cairan oralit untuk mengembalikan ion tubuh yang hilang selama puasa.
- Jika ibu hamil merasakan adanya perbedaan pada gerakan bayi seperti misalnya bayi tidak bergerak seaktif biasanya. semoga bermanfaat..