PALEMBANG, GESAHKITA COM— Kota Palembang menyimpan Banyak potensi wisata Iconic tidak dimiliki di tempat lain, yang disayangkan jika tidak digali dan dikonservasi dengan baik akan menjadi sangat sia sia.
Hal tersebut disampaikan oleh Founder Indonesia Hidden Heritage, Nofa Farida Lestari usai acara Lokakarya membahas potensi wisata daerah, khusus wisata bernilai sejarah dan kebudayaan yang hampir punah atau ditelantarkan, maka sangat diperlukan upaya melestarikan sehingga objek dan potensi wisata di suatu daerah bisa menjadi sangat bernilai menambah daya tarik daerah, Sabtu, (28/05/2022).
Namun lokakarya yang digelar oleh Museum SMB II Kota Palembang sudah melewati fase kesadaran stakeholder terkait, sebab kabar baik nya, Museum SMB II kini naik status nya menjadi Grade A.
Nofa yang salah satu key speaker dalam lokakarya ini, menyebutkan naik nya Grade A Museum SMB II merupakan upaya kerja keras pengelolah saat ini. Semenjak 2021 hingga 2022 ini berkat kegigihan dan tekad mengupayakan segala sesuatu nya maka museum SMB II tidak tanggung tanggung kini di Grade A.
” Alhamdulillah la ya kita semenjak awal bersama dengan stakeholder yang ada ikut juga melakukan guide dan memang dari niat baik ibu pengelolah maka tercapai Grade yang diharapkan ini,” terang nya.
Meski begitu Dia menyarankan bahwa setelah Grade A disandang bukan berarti selesai pekerjaan, sebab syarat yang harus dipenuhi adalah bagaimana salah satu nya itu adalah Fasilitas pendukung lain nya yang harus juga diadakan atau dilengkapi.
“Ya misalnya nya saja gedung tempat umum yang lain, kantin, tempat ibadah termasuk juga kalau kita mengacu pada Museum luar tempat khusus bagi kaum disable pun harus disediakan,” kata nya saat ditanya apa saja tahapan selanjut nya harus dipenuhi oleh pihak pengelolah.
DKP Mengajak Semua Pihak
Untuk Memajukan Museum SMB II
Di tempat yang sama Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), MS Iqbal Rusdianto melihat naik nya Grade A Museum SMB II menilai hal tersebut sebagai kabar baik bagi pihak nya, sebagai wadah dari pernah tercatat tidak kurang dari 6000 pekerja seni di daerah.
Didit menjelaskan sesuai dengan ADART Dewan Kesenian Palembang adalah menjadi mitra pemerintah dalam mengawal bidang kesenian di Kota Palembang.
Menurut Nya terdapat 6 (enam) komite yang ada di DKP yakni Komite tari, komite teater, Komite film, komite seni rupa, komite seni musik dan komite seni sastra.
“Maka sesuai dengan Tupoksi kami hal ini sangat baik mengingat Fasilitas halaman Museum ini bisa kita manfaatkan untuk kawan kawan berkarya dalam bidang seni ini, ” kata Didit.
Sebab itu Didit akan mendorong para pekerja seni yang ada di Kota Palembang untuk mengambil manfaat berkesenian di Museum SMB II ini.
Selain itu Didit juga menyebutkan terdapat 3 (tiga) unsur yang harus dimiliki Museum ini jika ingin dijadikan tempat atau objek wisata.
Menurut nya Ke tiga itu adalah Aksesabilitas, Amenitas dan Atraksi.
Didit menjelaskan Aksesabilitas dan Amenitas sudah dan masih harus diperbaiki juga, namun Atraksi itu pihak nya (DKP) memiliki bagian tersebut.
Meski semua pihak memiliki tupoksi masing sesuai dengan aturan dan perundangan yang ada, hal tersebut tidak bisa bekerja sendiri sendiri, namun tetap kolaborasi harus dibangun bersama sama.
” Jadi bukan berarti ini kami bagian dari stakeholder adalah yang paling bertanggung jawab, tidak seperti itu karena ini untuk kemajuan daerah kita semua. Maka kami sangat membutuhkan support dukungan terutama jika sudah berbau anggaran,” kata Didit di sela acara Gelaran Lokakarya dan lomba pentas seni itu.
Didit berharap dari apa yang kawan kawan yang merupakan bagian dari stakeholder kemajuan Museum SMB II, serta masyarakat yang memiliki konsentrasi untuk memajukan bidang bidang terkait seni budaya dan pariwisata, dapat memberikan sumbang tenaga dan pikiran demi kemajuan daerah dan kemajuan Museum SMB II.
“Ya kami tidak bisa bekerja sendirian kawan kawan media dan masyarakat lain juga diharapkan membantu apa yang menjadi target kita semua dan untuk kebaikan kita bersama,’ tutup nya.
Editor: Arjeli Sy Jr
