PALEMBANG, GESAHKITA COM – Nahdatul Ulama merupakan organisasi Islam yang didirikan pada 31 Januari 1926 Hijriah, artinya organisasi ini sudah sangat lama sebelum Indonesia merdeka.
Dalam perjalanan panjangnya NU tidak hanya menjadi organisasi keagamaan, dalam masa perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia NU pun sangat berperan penting tidak hanya melahirkan tokoh – tokoh Pejuang cerdas namun pemikiran – pemikiran tentang bentuk Indonesia sebagai negara.
Kini diusianya yang ke 96 tahun NU menjelma menjadi organisasi Islam terbesar tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia dengan keanggotaan aktif hampir 120 juta orang.
Dengan kekuatan yang begitu besar, NU tentu saja membawa pengaruh dalam kehidupan Umat Islam dan Indonesia sebagai negara kesatuan.
Hal ini disampaikan secara tertulis oleh Ramlan Holdan Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera selatan, Senin sore (31/01/2022.
” Ada tiga prinsip dasar yang menjadi alasan Nahdatul Ulama lahir ditengah penjajahan, Faktor Agama, Faktor Nasionalisme, dan Faktor mempertahankan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah” kata Ramlan
Bahkan dalam kesempatan ini Ramlan Holdan menguraikan tiga prinsip tersebut secara jelas seperti dibawah ini :
Faktor Agama
Nahdlatul Ulama lahir atas semangat menegakkan dan mempertahankan Agama Allah di Nusantara, meneruskan perjuangan Wali Songo. Terlebih Belanda-Portugal tidak hanya menjajah nusantara, tapi juga menyebarkan agama Kristen-katolik dengan sangat gencarnya. Mereka membawa para misionaris-misionaris kristiani ke berbagai wilayah.
Faktor Nasionalisme
Motif Nasionalisme yakni NU lahir karena niatan kuat untuk menyatukan para ulama dan tokoh-tokoh agama dalam melawan penjajahan. Semangat nasionalisme itu pun terlihat juga dari nama Nahdlatul Ulama itu sendiri yakni Kebangkitan Para Ulama. NU pimpinan Kiai Hasyim Asy’ari sangat nasionalis. Sebelum RI merdeka, para pemuda di berbagai daerah mendirikan organisasi bersifat kedaerahan, seperti Jong Cilebes, Pemuda Betawi, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, dan sebagainya. Tapi, kiai-kiai NU justru mendirikan organisasi pemuda bersifat nasionalis.
Faktor Mempertahankan Faham Ahlussunnah wal Jamaah
NU lahir untuk membentengi umat Islam khususnya di Indonesia agar tetap teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (mengikuti Sunnah Nabi, Sahabat, Tabi’in dan para Ulama), sehingga tidak tergiur dengan ajaran-ajaran baru.
Ramlan bahkan menjelaskan bahwa hingga saat ini NU masih berkhidmat untuk Agama, Umat, Bangsa dan Negara. Dan hal ini kata tulis Ramlan dibuktikan dengan anggota NU selalu menjadi garda terdepan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indoneska (NKRI) selain TNI dan Polri.
” Tidak hanya menjadi organisasi Islam terbesar, NU dalam perjalanan panjangnya hingga saat ini pun tetap menjadi garda terdepan selain TNI dan Polri menjaga Negara Kesatuan Rwpublik Indonesia (NKRI)”, tegas Ramlan
Sebab itu diakhir dalam kesempatan ini juga bersamaan dengan Ulang Tahun Kaum Nahdiyin yakni memasuki usia ke 96 NU, Ramlan memyampaikan harapannya semoga NU dapat menjadi organisasi yang mampu menjaga ajaran Islam yang sesungguhnya dan tetap menjadi pemersatu bangsa.
” Semoga di usia yang hampir satu abad atau 96 tahun NU tetap menjadi orgainisasi yang mampu menjaga ajaran Islam yang sesungguhnya dan tetap menjadi pemersatu bangsa, “tutup Ramlan (Irfan)