PALEMBANG, GESAHKITA COM–Vaksinasi perdana di Sumatera Selatan (Sumsel) akan dilakukan pada 14 Januari 2021. Vaksinasi perdana akan diberikan pada kepala daerah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan pejabat dan pihak terkait.
Gerakan Masyarakat Lawan Corona (Gemass Lacona) resmi mengajukan 20 nama yang siap divaksin di tanggal 14 Januari mendatang.
Sebelumnya, sekitar 30 ribu vaksin corona vaksin buatan Sinovac Biotech, China, yang bekerjasama dengan PT. Bio Farma kini telah masuk di Sumsel untuk disalurkan ke kabupaten kota di Sumsel, dimana yang pertama akan di suntikkan untuk para medis dan kalangan pemerintah dan pihak terkait.
“Kami sudah menawarkan 20 orang relawan yang terdiri dari kawan-kawan aktivis, dosen, penggiat lingkungan yang siap di suntik vaksin bersama-sama Gubernur dan Walikota di Sumsel tanggal 14 Januari ini , “ kata Koordinator Gerakan Masyarakat Lawan Corona [Gemass Lacona], Andreas OP, Selasa (12/1).
Dengan adanya kampanye ini , pihaknya bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.
“Apalagi sekarang sudah keluar pernyataan BPOM dan MUI ini aman dan uji layaknya boleh dilakukan, tinggal hari ini yang kita lakukan selaku relawan sederhana , bahwa program vaksin ini harus dijalankan,” katanya.
Pihaknya berharap dengan vaksin gratis untuk rakyat ini, ekonomi bisa bergerak sehingga kehidupan bisa kembali normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
“ Fase 6 bulan pertama dari Januari sampai Juli harapan kami vaksin yang 30 ribu ini bisa berjalan sampai menunggu vaksin tahap kedua sampai periode Juli sampai Desember dan sampai tahap selanjutnya,” katanya.
Pihaknya juga prihatin yang hingga kini masih banyaknya kelompok-kelompok masyarakat yang kurang peduli dengan Covid-19 hingga tidak mau di vaksin corona.
“ Mengenai adanya masyarakat yang menderita penyakit yang tidak boleh di vaksin corona , ini juga akan menjadi kampanye kami , misal dengan mereka memberikan surat keterangan kesehatan dari dokter kalau mereka memiliki penyakit bawaan , ini menjadi pembuktian dan jangan jadi alasan mereka tidak mau di suntik vaksin corona karena alasannya tidak percaya dengan vaksin yang diberikan ,” katanya.
Dan menurutnya peran tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta tokoh politik termasuk TNI dan Polri sangat penting dalam mensosialisasikan dan memberikan pengertian kepada masyarakat kalau vaksin corona ini aman karena sudah di lakukan uji oleh BPOM dan sudah di setujui oleh MUI.
“ Kita memang sudah melakukan kampanye covid-19 sejak di awal dari Maret sampai Desember 2020, kami lebih ke kampanye berkaitan penanggulangan Covid baik sosial dan penanganan dan di 2021 munculnya vaksin Corona , ini merupakan upaya yang diambil pemerintah untuk mengembalikan kondisi new normal.
“ Kalau di 2020 kita bicara tentang new normal itu lebih ke campaign, hari ini di buktikan dengan dengan vaksin tadi,” katanya.
Selain itu , yang menjadi keprihatinan pihaknya hingga kini adalah masih banyak informasi yang belum satu pintu mengenai keberadaan vaksin, jenis vaksin dan vaksin corona itu apa.
“Makanya pola yang kemarin kami diskusikan adalah bagaimana hari ini rakyat itu sadar bahwa vaksin itu bukan obat tapi satu bentuk untuk pencegahan , jadi hampir sama dengan vaksin polio untuk anak-anak, ini masyarakat kadang masih tidak percaya sehingga masih banyak isu di lapangan yang menolak vaksin ini, ada yang takut di vaksin karena kalau di vaksin pasti kena covid dan akan meninggal, khusus untuk Sumsel kami sudah sepakat kawan-kawan akan mendukung sikap pemerintah kota dan provinsi dalam hal ini menjadi salah satu orang pertama kali untuk di suntik vaksin corona,” katanya.(goik)