Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri grand fondo

Politisi PKB Sumsel Katakan Generasi Milenial Tidak Boleh Buta Politik

PALEMBANG, GESAHKITA  COM – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumatera selatan katakan generasi milenial tidak boleh buta politik.

Setidaknya inilah yang dikatakan M. Oktafiansyah Politisi PKB Sumsel sekaligus Sekertaris Fraksi PKB di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Seusai menjadi pembicara di kegiatan Ngobrol Politik (Ngopi) yang dilaksanakan oleh Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba).

” Saat ini Indonesia sedang berada di posisi “Bonus Demografi” dimana yang dimaksud adalah suatu keadaan jumlah penduduk yang masuk ke dalam usia produktif  (15 – 64 tahun) jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif, dan itu akan terjadi pada puncaknya di perkiraan di tahun 2030 nanti”, kata Oktafiansyah mengawali jatah dia sebagai salah satu pembicara dalam acara ngopi bareng tersebut, pada Rabu Sore (17/02/2021)

Secara pribadi dan  sempat menjadi perbincangan di kalangan para politisi senior, ungkap  Kak Engga sapaan akrabnya ini, munculnya  kekhawatirannya akan masa depan dunia perpolitikan Indonesia.

OKTAFIANSYAH Usai Acara Diwawancara Awak Media

“Banyak generasi milenial yang takut berkenalan atau bersentuhan langsung dengan dunia politik, hal demikian  itu disinyalir karena adanya  anggapan yang salah terkait dunia politik, malahan  kena pelintir lagi  politik itu kejam dan selalu dipersalahkan,” kata Engga dalam paparan nya itu dihadapan para mahasiswa, juga bebarapa anggota DPRD Provinsi Sumsel dan Kota Palembang yang notabene masih merupakan Kader dan simpatisan Partai besutan Almarhum Gusdur itu.

” Jujur saja saya sebagai Politisi merasa sedih dan khawatir dengan masa depan Indonesia, apalagi jika melihat generasi milenial yang masih banyak buta politik, dan saya rasa saya tidak sendirian kok merasakan hal ini,” tegas nya lagi, lalu  ucapan nya itu pun disambut dengan tepukan meriah oleh para hadirin.

Lebih lanjut Oktafiansyah menjelaskan di acara yang didesain sedemian rupa oleh Gemasaba itu, terkait Bonus Demografi  yang ia  sitir mengawali paparannya bahwa Bonus Demografi merupakan momen penting dan terjadi satu kali dalam sejarah kehidupan suatu bangsa.

“Jika  Generasi Milenial memandang politik seperti itu maka siapa yang akan melanjutkan keberlangsungan negara ini karena berdirinya suatu negara disebabkan berjalannya politik di negara itu sendiri untuk mengambil suatu kebijakan,” kata Oktafiansyah.

Tidak sampai disitu dirinya pun menjelaskan bahwa PKB bersama Pemerintah baik di pusat didaerah termasuk organisasi kepemudaan seperti Gemasaba mencoba membangun kesadaran berpolitik tersebut, tentunya dengan gaya Santuy Istilah sekarang.

” Saat ini PKB bersama pemerintah baik di tingkat pusat ataupun bersama – sama organisasi kepemudaan seperti Gemasaba mencoba membangun kesadaran pentingnya politik disuatu negara tentunya dengan cara ” Santuy” Istilah yang digunakan generasi milenial saat ini dengan harapan membuat Indonesia mampu memanfaatkan momen ini agar lebih baik lagi kedepan”, tegas Oktafiansyah

Sementara ditempat yang sama Dodi Hari Utama selaku ketua Dewan Pengurus Wilayah Gemasaba menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk mengajak dan membuka wawasan Generasi milenial untuk lebih terbuka terhadap politik bukan malah anti politik.

” Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak dan membuka wawasan generasi milenial tentang artinya politik bagi kehidupan berbangsa bukan malah anti dengan politik, bukankah setiap kebijakan yang ada di suatu negara termasuk Indonesia adalah sebuah produk politik, bagaimana Indonesia bisa memiliki masa depan yang lebih baik jika generasi bangsa tidak berani mengenal politik secara keseluruhan bukan hanya mendengar dari sana sini dan belum tentu jelas kebenarannya, yang jelas kedepannya Gemasaba akan melakukan Road To Campus Mengajak Generasi milenial untuk lebih mengenal politik itu secara utuh”, jelas Hari

Sementara ditempat yang sama turut hadir Bagindo Togar pengamat politik Sumatera selatan, menguraikan sedikit pengamatannya terhadap menurutnya minat berpolitik di kaum muda disebabkan oleh sering dimanfaatkannya Pemuda sebagai komoditas bagi elit politik.

” Banyak kelompok kepentingan dalam konteks politik jangan melihat  anak muda sebagai komoditas, jadi anak – anak muda bisa melihat politik lebih subjektif,dan tentunya anak – anak muda pun harus pun menyadari hal itu, dengan harapan anak – anak muda bahwa politik itu merupakan suatu seni karena pada hakikatnya mereka (Elite Politik dan Anak – anak muda) punya peran masing – masing”, tutup Togar (Irfan)

Tinggalkan Balasan