Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri grand fondo

Terimah BPNB Sumbar, Sultan Sebut Kebudayaan Tak Terbantahkan  Identitas Bangsa Di Mata Dunia 

Kesultanan Palembang Darussalam dan BPNB Sumbar Jalin Kolaborasi Dalam Kegiatan Kebudayaan

PALEMBANG, GESAHKITA COM–Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diraja SH Mkn berharap semua program yang di tawarkan BPNB Sumbar bisa disinergikan dengan Kesultanan Palembang Darussalam dengan komunitas yang ada di Sumsel.

Hal tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat (Sumbar) diketuai Kasubag TU BPNB Sumbar, Titit Lestari, S.Si bersama tim peneliti dari BPNB Sumbar yang terimah langsung di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) di Jalan Muhammad Mansyur No. 776 Palembang, Selasa (2/3). Kunjungan tersebut juga dalam rangka sosialisasi program -program dan kerja sama fasilitasi kegiatan kebudayaan dengan komunitas/sanggar di Palembang oleh pihak BPNB Sumbar.

Dalam Kesempatan itu juga Sultan berpesan agar para pegiat budaya terus berkomitmen untuk tetap mengupayakan agar kelestarian budaya dan adat istiadat ini terus menjadi program sehingga tetap diperhatikan.

Bagi Sultan selain memang sebagai warisan leluhur, tentu tak bisa dibantahkan ini adalah identitas Bangsa Indonesia di Mata Dunia.

“ Mari kita tetap bersama sama terus melestarikan adat istiadat dan juga budaya yang merupakan warisan luhur daripada leluhur kita, jangan sampai hilang, inilah giliran kita untuk menjaganya,” katanya.

“Karena pada giliranya nanti, generasi selanjutnya bisa melanjutkan perjuangan kita ini,” Sultan menandaskan.

Pose Bersama SMB IV dengan Utusan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat (Sumbar) diketuai Kasubag TU BPNB Sumbar, Titit Lestari, S.Si bersama tim peneliti dari BPNB Sumbar melakukan kunjungan ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) di Jalan Muhammad Mansyur No. 776 Palembang, Selasa (2/3).

Sementara itu, Kasubag TU BPNB Sumbar, Titit Lestari, S.Si mengatakan, kedatangan mereka ke Palembang untuk mengajak semua pihak di Palembang termasuk Kesultanan Palembang Darussalam untuk melakukan kolaborasi dalam beberapa even kegiatan yang ada di BPNB Sumbar.

Dia mengungkapkan adanya keinginan BPNB Sumbar selaku koordinator wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat, dimana Palembang salah satu wilayah yang diampuh BNPB Sumbar.

“ Program yang dicanangkan BPNB Sumbar diantaranya kegiatan pendokumentasian pembuatan film jalur rempah yang nantinya menjadikan Palembang sebagai tuan rumah dimana menggali potensi jalur rempah yang ada di Palembang , mulai dari hulu hingga perjalanan proses jalur rempah seperti damar, lada dan sebagainya yang berasal dari daerah-daerah diluar Palembang sehingga sampai di Palembang dinarasikan menjadi sebuah dokumenter film,” bebernya.

Selain itu terdapat program lain BPNB Sumbar seperti pembuatan live podcast di Youtube yang akan diharapkan bisa menjadi sasaran kepada para milenial di Sumatera Selatan khususnya di Palembang.

“ BPNB Sumbar juga akan melakukan kajian ziarah kubro dimana proses penelitian tersebut dilakukan oleh BPNB Sumbar melibatkan masyarakat, komunitas , budayawan, sekaligus sejarawan yang ada di kota Palembang yang akan di laksanakan di akhir bulan Maret ini,” katanya.

BPNB Sumbar juga melakukan pengecekan bagaimana tahapan pokok pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) di kota Palembang dan sampai sejauh mana proses tindaklanjut dan revisi daripada PPKD tersebut , sehingga memberikan masukan-masukan yang terbaik agar nantinya PPKD kota Palembang ini bisa menjadi sebuah naskah maupun blue print yang dapat diserahkan kepada Pemerintah Kota Palembang nantinya PPKD menjadi acuan atau panduan dalam pembangunan kebudayaan di kota Palembang.

Terkait upaya pelestarian budaya di Palembang. menurutnya caranya bisa dengan pelestarian kuliner khas Palembang.

Dijelaskannya, langkah itu yang pertama adalah perlindungan terhadap kekayaan kuliner. Melalui pencatatan, dan mendaftarkan warisan-warisan budaya Nasional.

“Yang kedua dalam rangka pelestarian budaya yaitu pengembangan, bisa melalui konsep apa saja, dan seperti apa yang kita lakukan nanti. Contohnya membuat event mengenalkan ke anak-anak sekolah, terkait dengan kuliner kita,” ujarnya.

Langkah ketiga menurutnya yaitu Pemanfaatan , pemanfaatan itu bisa kita manfaatkan sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat, bisa juga menjadi membuat konten

Selain itu, langkah itu yang pertama adalah perlindungan terhadap kekayaan kuliner. Melalui pencatatan, dan mendaftarkan warisan-warisan budaya Nasional.

“Yang kedua dalam rangka pelestarian budaya yaitu pengembangan, bisa melalui konsep apa saja, dan seperti apa yang kita lakukan nanti. Contohnya membuat event mengenalkan ke anak-anak sekolah, terkait dengan kuliner kita,” ujarnya.

Turut hadir diantaranya Ketua Asosiasi Guru Sejarah Seluruh Indonesia (AGSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Merry Hamraeny, Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) Sumsel diwakili Ketua Harian Rodi Herawan, S. E., M. M., Dr. Asmawati selaku Bendahara serta anggota Junaidi dan Suryati, perwakilan dari Dewan Kesenian Palembang (DKP), sejarawan Sumsel Farida R Wargadalem, pelaku usaha kecil UMKM di kota Palembang, sejumlah komunitas budaya lainnya yang ada di kota Palembang., budayawan Sumsel Vebri Al Lintani, mahasiswa UIN Raden Fatah , Palembang, Pecinta kuliner di Palembang.(ril/goik)

 

Tinggalkan Balasan