selamat idul fitri selamat menunaikan ibadah puasa selamat menunaikan ibadah puasa selamat menunaikan ibadah puasa hari jadi kota pasuruanisra miraj hut oku selatan, hari jadi oku selatan
Edu  

Kebahagiaan Anda Secara Keseluruhan Dipengaruhi oleh 3 Strategi Abadi, Kata Sains Loh..!

Kebahagiaan Anda Secara Keseluruhan Dipengaruhi oleh 3 Strategi Abadi Kata Sains Loh..!

JAKARTA, GESAHKITA COM—Memastikan kebahagiaan Anda adalah hal yang terpenting karena berbagai alasan, dan banyak manfaat yang perlu Anda pertimbangkan. Pertama, meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Kedua, Anda akan lebih terlibat, fokus, dan tangguh, bahkan ketika menghadapi situasi yang menantang. Lebih penting lagi, kebahagiaan Anda juga dapat berdampak positif pada kesuksesan Anda secara keseluruhan dalam pekerjaan.

Meskipun ada banyak cara untuk meningkatkan kebahagiaan Anda, saya akan mempersempitnya menjadi tiga strategi terbukti yang didukung oleh sains.

  1. Jadwalkan waktu henti

Teknologi telah memberikan kemudahan luar biasa dan membuat hidup kita lebih mudah. Namun, hal ini juga menghadirkan tantangan baru yang belum kita atasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kebutuhan kita yang terus-menerus untuk tetap terhubung dan produktif, bahkan di jam-jam yang tidak biasa, membahayakan otak kita. Faktanya, otak kita terlalu terstimulasi karena kecanduan ini, yang membuat kita kehilangan fokus dan kejernihan mental.

Kita harus memahami pentingnya istirahat dan pembaharuan agar otak kita tetap tajam, fokus, dan produktif sepanjang hari. Sama seperti otak kita yang sedang tidur yang memiliki siklus 90 menit, yaitu ketika kita berpindah dari tidur ringan ke tidur nyenyak dan kembali tidur lagi, penelitian menemukan bahwa siklus yang sama juga berulang selama kita terjaga. Disarankan agar kita beristirahat 10 menit setiap 80 hingga 120 menit untuk menenangkan aktivitas otak kita.

Pertimbangkan untuk meninggalkan celah atau “penyangga” di kalender harian Anda untuk berhenti sibuk dan meluangkan waktu untuk berpikir (atau bermeditasi), berjalan-jalan di alam, atau mengobrol santai sambil minum kopi tanpa membahas pekerjaan. Para eksekutif yang lebih sibuk menyadari adanya kesenjangan waktu senggang di mana rapat dilarang dan satu jam tersita untuk berpikir tanpa gangguan dan fokus. Dengan kata lain, inilah waktu berharga yang patut dijaga. Dan waktu itu hanya akan tersedia jika Anda mengukirnya sendiri.

  1. Hadiahi diri Anda sendiri dengan memberi

Kita semua pernah mendengar pepatah, “Lebih baik memberi daripada menerima.” Namun tahukah Anda bahwa sains telah membuktikan hal tersebut? Baik bekerja, menganggur, pensiun, atau hidup dari warisan, menyumbangkan uang Anda kepada orang lain dapat membawa lebih banyak kebahagiaan.

Namun, ada kendalanya. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Happiness and Development (IJHD), imbalan emosional dari memberi akan lebih signifikan ketika memberi dikaitkan dengan orang lain. Artinya, berdonasi ke lembaga amal yang tidak dikenal dan anonim tidak akan meningkatkan tingkat kebahagiaan Anda seperti halnya berkontribusi pada Kampanye GoFundMe milik teman Anda yang menderita kanker.

Temuan menunjukkan bahwa “memberi secara sosial” membuat orang lebih bahagia. Ini adalah studi pertama yang meneliti bagaimana hubungan sosial membantu mengubah perilaku “prososial” yang murah hati, yang bermanfaat bagi orang lain, menjadi perasaan positif terhadap donor. Singkatnya, hubungan sosial yang terkait dengan pemberian, baik kepada orang yang membutuhkan di komunitas Anda atau lembaga amal yang dekat dengan hati Anda, memberikan manfaat psikologis dan dorongan kebahagiaan terbesar bagi pemberi.

  1. Alihkan pikiran Anda ke arah optimisme

Mengapa perubahan begitu sulit? Karena perubahan bisa jadi menakutkan. Kami takut akan hal yang tidak diketahui. Jika Anda tahu sesuatu harus berubah, prioritas pertama Anda adalah menerimanya dengan sikap positif dan melihatnya sebagai kesempatan untuk mengalami kehidupan yang selalu Anda bayangkan–hidup yang penuh dengan lebih banyak kegembiraan, kegembiraan, dan kemungkinan. Itu optimisme.

Orang yang optimis menanamkan harapan dalam upaya kerja mereka namun tetap realistis. Tidak diragukan lagi, kita hidup di masa-masa penuh tekanan; kita tidak semua akan akur. Namun mereka yang menekuni pekerjaan dengan optimisme menghindari drama, fokus pada masa depan, menetapkan tujuan yang ambisius, mengakui hambatan, dan bersukacita dengan tangan terulur ketika mereka mencapai puncak gunung.