PALEMBANG, GESAHKITA COM–Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menimbah pendidikan tinggi setelah lulus dari level pendidikan SMA dan tempat belajar nya di Perguruan Tinggi yaitu disebut dengan Universitas atau sekolah tinggi, namun ada juga yang di depan nya dengan nama sebutan institute dan seterusnya.
Jadi di perguruan tinggi lah para Mahasiswa mempelajari segala bidang ilmu sesuai dengan minat dan bidang serta jurusan tertentu. Kemudian selama perjalanan proses menuntut ilmu di pendidikan tinggi in juga selain memang bergelut dengan buku buku mata kuliah, para maha siswa juga secara pribadi per individu atau pun tugas tugas praktik atau latihan dari para dosen juga dituntut untuk bisa memecahkan permasalahan yang ada, entah itu dunia pendidikan, lingkungan sosial luar kampus atau bahkan hal hal yang sedang trending di masyarakat.
Dengan kata lain para Mahasiswa tidak hanya keseharian nya pergi ke kampus kemudian pulang, akan tetapi para mahasiswa ini juga aktif bisa diskusi, bertukar pendapat satu sama lain agar dapat terpecahkan sebuah masalah dan saling bertukar pendapat apa lagi bagi mereka yang aktif di organisasi kampus maupun organisasi kepemudaan lain di luar kampus.
Gambaran secara gamblang diatas merupakan sisi kehidupan mahasiswa di masa kuliah di kampus, selain memang pada akhir masa perkuliahan para maha siswa berkewajibban membuat tugas, yang dijadikan tolak ukur atau indikator pendukung Sistem Kredit Semester (SKS) meski Tugas tugas akhir tersebut diperhitungkan dalam jumlah kredit tertentu tergantung dengan jenjang apakah Diploma III (DIII), Diploma IV (DIV), Strata Satu (S1) dan seterusnya sesuai dengan hirarki bidang keilmuan masing masing jurusan.
Hal Dialami sebelum Mempertimbangkan Tempat Kuliah
Namun begitu tetap saja sebelum memilih tempat Kuliah, Fakultas atau jurusan kuliah sebelum nya pertimbangan pertimbangan yang sangat matang sudah pasti sangat dibutuhkan dalam menentukan pilihan pilihan tersebut.
Ketika memilih tempat kuliah misalnya pertimbangan kwalitas, atau reputasi, jarak dari tempat tinggal, biaya belum lagi rekomendasi atau referensi cukup memengaruhi, hal ini terkadang menjadi pertimbangan utama atau kedua sebab tak dipungkiri terkait biaya kalau bisa secara jujur sebenarnya yang sangat membatasi dalam memilih tempat tempat kuliah tersebut. Ini berarti menyoal pertimbangan bagian ini pasti hanya bisa dialami oleh kalangan elit, yakni anak anak orang kaya saja.
Sedangkan terkait pilihan kuliah di perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) boleh di kategorikan berbaur secara tingkat ekonomi keluarga dari menengah dan keatas dengan ekonomi rendah yang memiliki kemampuan sebab meski dengan keuangan terseok seok para mahasiswa yang berprestasi ini tetap bisa menyelesaikan kuliahnya dengan bantuan beasiswa dari pemerintah.
Pertimbangan Dalam Memilih Jurusan
Dengan masuknya di sebuah Universitas, tentunya setiap mahasiswa memiliki kesempatan untuk memilih program studi yang ada di Universitas tersebut. Namun begitu, terkadang para calon maha siswa memikir nya untuk memilih jurusan ini berfikirnya berpuluh puluh kali. Faktonya, mulai takut salah pilih la, takut tidak berbakat, khawatir tidak terimah kerja ketika lulus nanti, khawatir tidak mampu dengan jurusan jurusan tertentu, masih banyak lagi sehingga ketika ada saran dan masukan baru lah keyakinan untuk memilih itu timbul di diri para calon mahasiswa ini.
Secara keilmuan memang dibenarkan untuk bidang atau jurusan tertentu dalam menentukan karir kedepan ditentukan oleh jurusan kuliah masing masing. Misalnya untuk menjadi seorang Pengacara harus kuliah di Fakultas hukum dan itu harga mati, begitu juga menjadi akuntan harus berbasis juruasan ekonomi akuntansi, dan sama hal nya dengan seorang arsitek gemblengan nya di Tehknik Sipil, serta ada lagi Pustakawan harus atau ada baik nya kuliah di Jurusan Perpustakaan.
Akan tetapi di dalam dunia kerja sendiri, terdapat industri tertentu tidak harus menuntut itu. Misalnya di dunia perbangkan untuk posisi tertentu tidak harus jurusan ekonomi. Masih banyak lagi contoh di sekitar kita bahwa untuk kerja di bidang dan di lingkungan tertentu jurusan dan fakultas dimana para maha siswa memilih jurusan kuliah tidak selalu mengikat untuk kerja di industry dan bidang bidang tertentu saja.
Dunia Kerja, Karir dan Jurusan Kuliah
Di dalam memasuki dunia kerja para Departemen Sumber daya Manusia memiliki sederet indicator dalam menentukan seseorang diterimah kerja atau tidak dan jurusan kuliah itu hanya menjadi salah satunya. Selebihnya, karakter, motivasi, kemampuan, pengalaman, cerdas, gampang bergaul, talenta dan lain sebagai nya.
Kabar baik nya, ketika seseorang yang sudah menamatkan pendidikan di pendidikan tingkat tinggi itu sudah memiliki wawasan berfikir yang konseptual dibanding satu tingkat pendidikan dibawahnya. Pendidikan tingkat tinggi juga membentuk mahasiswa yang memiliki kemampuan menekan tingkat emosi, egois dan mau menang sendiri, sebab mahasiswa dibekali dasar dasar keilmuan dan falsafah, pertimbangan sudut pandang dan teori teori.
Demikianlah semoga tulisan ini bermanfaat sebagai ekspresi diri dari penulis pada fase ini. Selanjutnya penulis meminta maaf jika ada hal yang tidak berkenan di hati pembaca, maka dengan senang hati jika ditemukan hal hal tidak berkenan atau ingin menyampaikan saran kepada redaksi media ini.
Penulis : Novita Anjar Wardani