Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri grand fondo

Sejoli Masih Belia Nekat Curi Motor Sebanyak 5 Kali

SURABAYA, GESAHKITA COM—Sejoli ini terbilang licin dalam lakukan aksi pencurian motor, meski terbilang di bawah umur, namun kedua tersangka sudah melakukan aksinya sebanyak lima kali di wilayah hukum Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Namun begitu, anggota Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil membekuk sejoli yang terlibat curanmor di Surabaya itu. Sejoli ini adalah BR (17), warga Jalan Tanah Merah, dan IGD (16), warga Jalan Sidoyoso.

“Kedua tersangka sepasang kekasih dan kini sudah kami limpahkan ke balai pemasyarakatan (bapas),” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Hadian, Senin (22/2/2021).

Peran sejoli BR dan IGD ini dalam melaksanakan aksinya menjalin hubungan berpacaran sembari mencari target motor yang bisa dicuri secara acak, terutama yang diparkir di pinggir jalan dengan mengendarai Honda Beat.

“Jadi menghilangkan kecurigaan dari masyarakat karena dianggap sepasang kekasih. Sebab biasanya pelaku curanmor laki-laki dengan laki-laki, tapi ini laki-laki dan perempuan,”cetus Oki.

Setelah mendapatkan target, BR turun lalu menghampiri motor lalu merusak kunci setir menggunakan kunci T. Setelah berhasil, mereka lantas kabur dengan diikuti IGD.

“Tersangka laki-laki bertugas eksekutor, sedangkan pacarnya IGD berperan mengawasi situasi di atas motor,” imbuh Oki.

Kasus ini akhirnya terbongkar, setelah salah satu korbannya, Sutris, warga Jalan Sidoyoso, melapor kehilangan motor ke Satreskrim Polrestabes Surabaya. Setelah dilakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil mengidentifikasi para pelaku dan menangkap di rumahnya.

BR mengakui dihadapan penyidik, telah mencuri motor sebanyak lima kali, antara lain di Jalan Sidoyoso, Jalan Genteng Sidomukti, dua kali di Jalan Bulak Rukem, dan Jalan Kalilom Lor.

“Motor yang saya curi rata-rata matic,” kata BR.

Sejoli yang terbilang masih belia ini, membeberkan,  setiap kali mendapatkan motor hasil curiannya selalu dijual ke penadah motor asal Bangkalan, inisial DN yang kini menjadi (DPO). Harga nya pun sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

“Uangnya kami pakai untuk biaya hidup sehari-hari,” kata BR.(ril/pur)

Tinggalkan Balasan